Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2016

QOIDAH SORFIYYAH 1: PENGGANTIAN WAWU DAN YA' DENGAN ALIF

QOIDAH SORFIYYAH PERTAMA من واو او ياء بتحريك أصل         الفا ابدل بعد فتح متصل Qoidah pertama ini membahas tentang penggantian wawu dan ya' dengan alif  wawu dan ya' harus diganti dengan alif ketika: 1. jatuh setelah fathah yang muttasil (bertemu langsung) 2. wawu dan ya' tersebut mutaharrik (berharakat) dua sarat diatas merupakan sarat pertama, selanjutnya setelah memenuhi sarat tersebut wawu dan ya' masih mempunyai sarat yang lain yang diatur berdasarkan posisinya dalam kalimat : 1. wawu dan ya' sebagai ain fiil  setelah memenuhi sarat utama yang telah disebutkan, sarat wawu dan ya' bisa diganti alif ketika menjadi ain fiil ditambah huruf setelahnya harus berharakat, maka jika huruf setelahnya tidak berharakar seperti : بَيَانٌ maka tidak boleh diganti dengan alif 2. wawu dan ya' menjadi lam fiil sama dengan ketentuan sarat utama harus dipenuhi terlebih dahulu, kemudian wawu dan ya' yang menjadi lam fiil disara...

NAHWU BAGI PEMULA BAB VI : KALIMAT ISIM YANG DIBACA JER

MAHFUDHOTUL ASMA’ KALIMAT – KALIMAT ISIM YANG DIBACA JER Kalimat isim yang dibaca Jer disebabkan 3 hal : yakni: 1. Menjadi Mudhof Ilaih ( مضاف إليه)   contoh : أركان الإسلامِ 2. Menjadi Jer Majrur : Kalimat yang dibaca jerk arena kemasukan huruf Jer : مررت بزيدٍ 3. Menjadi Salah satu dari Isim Tabi’ (Tabi’ Sekawan) :          a. Menjadi naat yang ma'utnya majur :  مررت بزيدٍ العاقلِ        b. Menjadi athof yang ma'thufnya majrur :مررت بزيدٍ وعمرٍ        c. Menjadi taukid yang muakkadnya majrur : مررت بزيدٍ نفسهِ        d. Menjadi badal yang mubdal minhunya majrur: مررت بزيدِ اخيك

SOROF BAGI PEMULA BAB IV: BINA' MAHMUZ

Bina’ Mahmuz a. Pengertian. i. Bina’ mahmuz adalah kalimah yang salah satu huruf asalnya berupa huruf hamzah. مَــاالْهَمْــزُ فِى اُصُوْلِـهِ وَحُـكْمُـهُ اِنْ شِـئْتَ مَهْمُوْزًا فَذَاكَ رَسْمُـــهُ جَاعِنْدَهُـمْ حَرْفًا صَحِيْحًافِى الْأَسَدْ حُكْمُ الصَّحِيْحِ أَىْ لِأَنَّ الْهَمْزَ قَدْ Contoh: وَأَبَ,  وَأَمَ. ii. Bina’ mahmuz adalah kalimah yang salah satu dari fa’, ‘ain, atau lam fi’ilnya berupa huruf hamzah.  نَحْوُ قَرَا سَأَلَ قَبْلَ مَا أَفَلْ مَهْمُوْزٌ اِالَّذِى عَلَى الْهَمْزِ اشْتَمَلْ Contoh: قَرَأَ. b. Pembagianbina’ mahmuz ada 3, yaitu: 1) Mahmuz fa’. Mahmuz fa’ yaitu kalimah yang fa’ fi’ilnya berupa huruf hamzah. Contoh: أَفَلَ. 2) Mahmuz ain. Mahmuz ain yaitu kalimah yang ain fi’ilnya berupa huruf hamzah. Contoh: سَأَلَ. 3) Mahmuz lam. Mahmuz lam yaitu kalimah yang lam fi’ilnya berupa huruf hamzah. Contoh: قَرَأَ. Catatan: Bina’ mahmuz tidak bisa diikutkan bina’ sokhih, walaupun sebenarnya hamzah tersebut m...

PROFIL PONDOK PESANTREN ASSALAFIYYAH AL MAS'UDIYYAH BLATER

PROFIL PONDOK PESANTREN ASSALAFIYYAH AL MAS'UDIYYAH BLATER Sekretariat : Dsn. Blater Ds. Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah Kode Pos 50651 Telp. (0298) 7136379 Hp:081 325 531 090 Email: pondok_blater@gmail.com Website: www.pondoksalaf_blater.org KATA PENGANTAR Ada beberapa ribu pondok salaf bahkan puluhan ribu pondok pesantren yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Dari pondok pesantren yang kecil yang muridnya hanya puluhan santri sampai pondok pesantren yang besar dengan murid mencapai ribuan santri. Setiap pondok pesantren mempunyai ciri khas sendiri-sendiri karena pondok pesantren dibentuk sesuai dengan maziyah dari kyai yang mendirikannya. Podok pesantren merupakan subsyistem tersendiri yang menjadikan kyai sebagai figur central. Seluruh warga pondok ( santri ) merupakan satu kesatuan system. Seluruh kegiatan dan aktifitas pondok pesantren adalah merupakan pelaksanaan aturan-aturan yang mengikat seluruh warga pondo...

KH ALI MAS'UD BLATER (PENDIRI PONDOK PESANTREN ASSALAFIYYAH AL MAS'UDIYYAH)

1.    KELAHIRAN DAN MASA KECIL Di desa Tagung, tuntang , terdapatlah pesantren kecil yang diasuh oleh KH Moeslih putra KH Mustaqim Sawahan. Konon, menurut cerita, sebelumnya desa ini terdapat pohon bamboo luloh yang oleh masyarakat sekitar dianggap angker. Pernah suatu ketika kambing yang melintas terkena daunnya tak lama erselang kambing tersebut mati. Oleh mbah Moeslih bambu tersebut ditebangi dan dibuka desa Taman Sari dan didirikan pesantren. Kiai yang merupakan salah satu murid Kiai Raden Ma’sum Punduh ini, hidup dengan istrinya yang bernama Nyai Aisyah salah satu putri gurunya yang bernama KH Abdul Hadi Nglembu. Mereka membina keluarga dengan sangat sederhana, selayaknya keluarga yang hidup pada masa Kolonial Belanda. Dari pasangan inilah kelak terlahir bayi laki – laki yang bernama Mas’ud, bayi yang akan mengharumkan nama keluarga ini terlahir disaat bangsa Indonesia berusaha keras merebut kemerdekaan, dari kecil telinganya sudah terbiasa mendengar bunyi se...

SOROF BAGI PEMULA BAB III: BINA' MUDHO'AF

Bina’ Mudho’af فهو من الفعل مطلقا                                       ما عينه و لامه توافقا فى الجنس نحو ردّ زيد واعدّ                   وهو من الفعل الرباعى ما اتّحد فى الجنس فاؤه ولام سابقة                               كذاك عينه ولام لاحقة Bina’ Mudho’af dibagi menjadi 2 : Mudho’af tsulatsi adalah kalimah yang ‘ain fiil dan lam fiilnya berupa huruf yang sama. Contoh :مدّ Mudho’af ruba’i adalah kalimah yang fa’ fiil dan lam fiil yang pertama berupa huruf yang sama, dan ‘ain fiil dan lam fiil yang kedua berupa huruf yang sama. Contoh :طاءطاء اوّل مثلين محرّكين فى                  كلمة ادغم لاكمثل صفف وذلل وكلل ولبب                   ولاكجسّس ولاكاخصص ابى ولاكهيلل وشذ...

NAHWU BAGI PEMULA BAB V : KALIMAT ISIM YANG DIBACA NASOB

MANSUBATUL ASMA’ KALIMAT – KALIMAT ISIM YANG DIBACA NASOB Kalimat isim yang dibaca nasob jumlahnya ada 17: 1. Khobar  كان كان زيدٌ قائماً- 2. Isimnya إنَّ إن زيداً قائمٌ- 3. Maf’ul Bih (مفعول به) -ing Atau Objek. Maf’ul Bih adalah kalimat isim yang dibaca nasob yang merupakan hal atau seseorang yang dikenai pekerjaan Fail. Atau kalimat isim yang jatuh setelah susunan fiil dan fail. ضرب زيدٌ عمراً 4. Maf’ul Muthlaq (مفعول مطلق) – Kelawan Kalimat isim yang dibaca nasob yang bertujuan untuk mengukuhkan fiilnya. Contoh :  ضرب زيدٌ عمراً ضرباً (zaid memukul Umar dengan pukulan keras) 5. Maf’ul Maah (مفعول معه) - Sartane Kalimat isim yang dibaca nasob yang menerangkan seseorang atau sesuatu yang bersaan dengan fail dalam melakukan fiil (pekerjaan). Contoh:  إستوي الماء و الخسبة (air naik bersaam dengan kayu) 6. Maf’ul Lah (مفعول له) - Kerono Kalimat isim yang dibaca rafa’ yang menerangkan tentang alasan fail melakukan fiil (pekerjaan).  قمتُ إكرماً...

NAHWU BAGI PEMULA BAB IV:KALIMAT ISIM YANG DIBACA ROFA'

MARFU’ATUL ASMA’ ISIM – ISIM YANG DIBACA RAFA’ Kalimat yang dibaca rafa’ ada 7, yakni: 1. Fail (فاعل), contoh: قام زيد 2. Naibul Fail (Pengganti Fail) (نائب الفاعل) contoh: ضُرِبَ عمرو (ضرب زيد عمرا) 3. Mubtada’ (مبتداء) contoh :    زيد قائم 4. Khobar زيد قائم,(خبر) , 5. Isimnya   كان زيد قلئما كان 6. Khobarnya   إن زيدا قائم إنّ 7. Tabi’ 4 جاء زيد العاقل-  (نعت) جاء زيد و عمرو-  (عطف) جاء زيد نفسه-  (توكيد) اكلت الوغيف ثلثه-  (بدل) 1. Fail asdalah kalimat isim yang dibaca rafa yang jatuh setelah fiil (pelaku pekerjaan (subjek))زَيْدٌ عَمْرًا .  ضَرَبَ Fiil yang mempunyai fail dinamakan fiil yang mabni fail 2. Naibul Fail (Pengganti) Fail adalah Maf’ul bih atau yang lainnya yang menempati tempatnya fail yang dibuang dan diberi hukum2nya fail. Fiil yang mempunyai naibul fail dinamakan fiil mabni maf’ul. Cara membuat fiil mabni fail menjadi mabni maf’ul: - Fiil Madhi yakni dengan membaca dzummah huruf awalnya d...

LAJNAH BAHSTU MASA'IL : DESKRIPSI MASALAH PENGGUNAAN FASILITAS MASJID

DESKRIPSI MASALAH PENGGUNAAN FASILITAS MASJID Peran masjid bagi umat islam bukan cuma sebagai tempat ibadah, namun juga merupakan sebagai identitas umat islam. Selain itu masjid juga bisa menjadi salah satu aspek yang menjadi tolok ukur perkembangan islam dalam suatu wilayah tertentu. Dalam artian semakin baik kondisi masjid maka bisa dikatan baik pula kondisi umat islamnya.  Untuk itu, guna mendayagunakan peran masjid bagi kehidupan umat islam, tak jarang pengurus masjid menyediakan berbagai macam fasilitas yang mampu memberikan kenyamanan  bagi orang yang beribadah didalamnya. Dari mulai hal yang lumrah ada, seperti bedug, sajadah, tikar, peralatan pengeras suara. Bahkan sebagian masjid telah melengkapi diri dengan kipas angin,  sampai menara yang menjulang tinggi. Pertanyaan : Bagaimanakah hukumnya memanfaatkan barang barang tersebut misalnya memakai tikar masjid untuk acara yasinan di lingkungan RT,memakai beduk untuk acara takbir keliling? JAWABAN : 1....

NAHWU BAGI PEMULA BAB III:I'ROB

I’ROB I’rob dibagi menjadi 4, yakni: 1.    I’rob Rofa’ : mempunyai 4 alamat a.    Dzummah (ضمة) menjadi alamt I’rob rofa’ bertempat pada 4. Yakni: 1.    Isim mufrod (اسم مفرد): kalimat isim yang menunjukkan makna tunggal, bukan dua ataupun jama’ جاء زيد 2.    Jama’ Taksir (جمع تكسير) : kalimat isim yang menunjukkan makna jama’ yang berubah dari bentuk mufrodnya, baik berubah bertambah maupun berkurang. جاء رجال 3.    Jama’ Muannas Salim(جمع مؤنث سالم): kalimat isim yang menunjukkan makna banyak untuk perempuan yang ditandai dengan adanya alif dan ta’ pada ahir kalimatnya sebagai tambahan. جاء المسلمات 4.    Fiil mudhoriq (فعل مضارع)yang sohih ahirnya dan tidak bertemu amil apapun (Amil Nasob, Amil Jazm) يضرب b.    Wawu  (و)menjadi alamatnya I’rob rafa’ bertempat pada 2, yakni: 1.    Jama’ Mudzakar Salim (جمع مذكر سالم): kalimat isim yang menun...

LAJNAH BAHTSU MASA'IL : DESKRIPSI MASALAH MEWARNAI KUKU DENGAN PITEK

DESKRIPSI MASALAH MEWARNAI KUKU DENGAN PITEK Wanita merupakan mahluk yang indah dan menyukai keindahan.Untuk itu berbagai caraakan ditempuh oleh seorang wanita untuk memperoleh keindahan (kecantikan) yang diidamkan.Maka tidak mengheranksn jika tersedia perawatan dari ujung rambut sampai ujung kakipun tersedia bagi mahluk Tuhan yang satu ini. Kuku merupakan bagian kecil dari wanita yang tak luput dari perhatian,keindahan kuku bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum adam.mewarnai kuku merupakan salah satu metode yang paling mudah guna mendapatkan kuku yang cantik nan indah. Pertanyaanya : 1. Bagaimanakah hukumnya mewarnai kuku memakai pitex? 2. Termasuk mani'kah (PENGHALANG) pitek tersebut? Jawaban: 1.      Memakai  PITEK  hukumnya tafsil : A.    Di anjurkan( boleh ) bagi wanita B.     Sunah bagi seorang istri C.     Haram bagi laki – laki keculi ada hajat karna tasabbuh 2.      Hukumnya Ta...