Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Sorf

QOIDAH SHORFIYYAH KE-4: PENGGANTIAN HUKUM WAWU DAN YA' PADA AHIR KALIMAT

QOIDAH KE -4  وان هما محركين فى طرف     مضارع لم ينتصب سكن تخف نحو الذى جا من رمى او من عفى         او من خشى و يا ذاقلب الفا Wawu atau yang yang berada pada ahir kalimat fiil mudhori', harus dibaca sukun yang disamarkan.  contoh : يَغْزُو - asalnya dari ( يَغْزُوُ (يَفْعُلُ dan يَرْمِى 

SOROF BAGI PEMULA BAB VI : BINA' AJWAF

2. Bina’ ajwaf. a. Pengertian i. Bina’ ajwaf adalah kalimah yang ‘ain fi’ilnya berupa huruf ilat (bangsa perut). Contoh: قَالَ اصله قَوَلَ. بِهِ وَإِنْ بِجَوْفِهِ اجْوَفًا عُلِمْ وَنَاقِصًا قُلْ كَغَزَا إِنِ اخْتُتِمْ Bina’ ajwaf ini biasanya tertentu pada tiga bab . Yaitu: 1) فعَل - يفعُل. Contoh: قَالَ – يَقُوْلُ. 2) فعَل - يفعِل. Contoh: بَاعَ – يَبِيْعُ. 3) فعِل - يفعَل. Contoh: خَافَ – يَخَافُ. ii. Bina’ ajwaf adalah kalimah yang ‘ain fi’ilnya berupa huruf ilat. Contoh: صَامَ اصله صَوَمَ.(wawu di ganti menjadi alif,karena wawu berharokat  dan harokat sebelumnya berupa fathah). b. Pembagian. Bina’ ajwaf dibagi menjadi 2 1) Ajwafwawi. Bina’ ajwaf wawi adalah kalimah yang ‘ain fi’ilnya berupa huruf wawu. Contoh:قَال اصله قَوَلَ. 2) Ajwaf ya’i. Bina’ ajwaf ya’i adalah kalimah yang ‘ain fi’ilnya berupa huruf ya’. Contoh: سَارَ اصله سَيَرَ. Pengi’lalan tersebut dengan dasar: أَلِـفًا اِبْدِلْ بَـعْدَ فَتْحٍ مُتَّصِلْ مِنْ وَاوٍ أَوْ يَاءٍ بِتَحْرِيْك...

QOIDAH SORFIYYAH 1: PENGGANTIAN WAWU DAN YA' DENGAN ALIF

QOIDAH SORFIYYAH PERTAMA من واو او ياء بتحريك أصل         الفا ابدل بعد فتح متصل Qoidah pertama ini membahas tentang penggantian wawu dan ya' dengan alif  wawu dan ya' harus diganti dengan alif ketika: 1. jatuh setelah fathah yang muttasil (bertemu langsung) 2. wawu dan ya' tersebut mutaharrik (berharakat) dua sarat diatas merupakan sarat pertama, selanjutnya setelah memenuhi sarat tersebut wawu dan ya' masih mempunyai sarat yang lain yang diatur berdasarkan posisinya dalam kalimat : 1. wawu dan ya' sebagai ain fiil  setelah memenuhi sarat utama yang telah disebutkan, sarat wawu dan ya' bisa diganti alif ketika menjadi ain fiil ditambah huruf setelahnya harus berharakat, maka jika huruf setelahnya tidak berharakar seperti : بَيَانٌ maka tidak boleh diganti dengan alif 2. wawu dan ya' menjadi lam fiil sama dengan ketentuan sarat utama harus dipenuhi terlebih dahulu, kemudian wawu dan ya' yang menjadi lam fiil disara...

SOROF BAGI PEMULA BAB IV: BINA' MAHMUZ

Bina’ Mahmuz a. Pengertian. i. Bina’ mahmuz adalah kalimah yang salah satu huruf asalnya berupa huruf hamzah. مَــاالْهَمْــزُ فِى اُصُوْلِـهِ وَحُـكْمُـهُ اِنْ شِـئْتَ مَهْمُوْزًا فَذَاكَ رَسْمُـــهُ جَاعِنْدَهُـمْ حَرْفًا صَحِيْحًافِى الْأَسَدْ حُكْمُ الصَّحِيْحِ أَىْ لِأَنَّ الْهَمْزَ قَدْ Contoh: وَأَبَ,  وَأَمَ. ii. Bina’ mahmuz adalah kalimah yang salah satu dari fa’, ‘ain, atau lam fi’ilnya berupa huruf hamzah.  نَحْوُ قَرَا سَأَلَ قَبْلَ مَا أَفَلْ مَهْمُوْزٌ اِالَّذِى عَلَى الْهَمْزِ اشْتَمَلْ Contoh: قَرَأَ. b. Pembagianbina’ mahmuz ada 3, yaitu: 1) Mahmuz fa’. Mahmuz fa’ yaitu kalimah yang fa’ fi’ilnya berupa huruf hamzah. Contoh: أَفَلَ. 2) Mahmuz ain. Mahmuz ain yaitu kalimah yang ain fi’ilnya berupa huruf hamzah. Contoh: سَأَلَ. 3) Mahmuz lam. Mahmuz lam yaitu kalimah yang lam fi’ilnya berupa huruf hamzah. Contoh: قَرَأَ. Catatan: Bina’ mahmuz tidak bisa diikutkan bina’ sokhih, walaupun sebenarnya hamzah tersebut m...

SOROF BAGI PEMULA BAB III: BINA' MUDHO'AF

Bina’ Mudho’af فهو من الفعل مطلقا                                       ما عينه و لامه توافقا فى الجنس نحو ردّ زيد واعدّ                   وهو من الفعل الرباعى ما اتّحد فى الجنس فاؤه ولام سابقة                               كذاك عينه ولام لاحقة Bina’ Mudho’af dibagi menjadi 2 : Mudho’af tsulatsi adalah kalimah yang ‘ain fiil dan lam fiilnya berupa huruf yang sama. Contoh :مدّ Mudho’af ruba’i adalah kalimah yang fa’ fiil dan lam fiil yang pertama berupa huruf yang sama, dan ‘ain fiil dan lam fiil yang kedua berupa huruf yang sama. Contoh :طاءطاء اوّل مثلين محرّكين فى                  كلمة ادغم لاكمثل صفف وذلل وكلل ولبب                   ولاكجسّس ولاكاخصص ابى ولاكهيلل وشذ...

SOROF BAGI PEMULA BAB II: SIGHOT

Sighot adalah kalimat ditinjau dari sisi maknanya. Sighot dalam kitab tasrif jumlahnya ada 10. 1.    Sighot Fiil Madhi, ما دل بالوضع علي حصول شيء قبل الإخبار Yakni setiap kalimat yang menunjukkan selesainya pekerjaan sebelum dikabarkan. Contoh: كتب زيد (zaid sudah sudah menulis) 2.    Sighot Fiil Mudhore’ ما دل بالوضع علي حصول شيء حال الإخبار او بعده Yakni setiap kalimat yang menunjukkan pekerjaan yang bersamaan pada saat sedang dikabarkan, atau setelahnya. Contoh : يأكل زيد الأن   (zaid sekarang sedang makan) Atau   يرجع زيد غدا(zaid kembali pada esok hari) 3.    Sighot Masdar ما دل علي حدث فقط Perlu diingat pada pembahasan kemari setiap kalimat fiil mempunyai 2 madlul, yakni pekerjaan (حدث) dan waktu (زمان). Masdar adalah kalimat yang menunjukan salah satu saja dari dua madlul fiil yakni (حدث)hanya makna pekerjaan tanpa makna zaman. Masdar dibagi menjadi dua, yakni: a.    Masdar mim ما بديء ...

SORF BAGI PEMULA BAB I: PEMBAGIAN WAZAN TSULASY MUJARROD

Kalimat Fiil berdasarkan jumlah huruf yang menyusunnya dibagi menjadi 2, yakni Tsulasi (tiga huruf)  dan Ruba'i (empat huruf). Setiap masing - masing fiil entah Tsulasy atau Ruba'i mempunyai wazan sebagai patokannya. untuk fiil Tsulasy menggunakan wazan فَعَلَ sedangkan untuk fiil ruba'i menggunakan wazan فَعْلَلَ. "wazan adalah lafadz yang dijadikan patokan bagi tasrifan lafadz - lafadz lain. sedangkan lafadz yang ditimbang dengan wazan disebut mauzun. " alasan pemilihan lafadz فَعَلَ sebagai wazan, dilihat dari 2 hal: yang pertama dari makna, lafadz فَعَلَ mempunyai makna yang komplek dan menyeluruh yaitu pekerjaan. yang kedua: dilihat dari susunan huruf lafadz فَعَلَ terdiri dari huruf dengan mahroj yang berbeda - beda, yakni ف berada pada bibir, ع berada pada tenggorokan dan ل berada pada lidah. setiap fiil entah Tsulasy atau Ruba'i dibagi terbagi lagi dalam Mujarrod (tanpa tambahan huruf) dan Mazid (dengan tambahan huruf). Pada Bab kali ini akan di...